Memasuki musim penghujan tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara sepeda motor. Selain basah kuyup, berkendara disaat hujan juga akan menimbulkan dampak lainnya yang bisa berujung meningkatkan kemungkinan terjatuh, bahkan kecelakaan.
Menurut Instruktur Safety Riding Honda PT Sinar Sentosa Primatama (Sinsen) Rudi Septiyadi, ada beberapa bahaya yang akan terjadi jika pengendara sepeda motor melakukan aktivitas berkendara saat hujan. “Ketika berkendara dalam kondisi hujan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengendara sepeda motor tentang bahaya-bahaya apa saja yang dapat terjadi”ungkap Rudi.
Bahaya apa saja yang terjadi jika kita berkendara dalam kondisi hujan, berikut penjelasannya :
1. Aquaplaning
Aquaplaning adalah adalah keadaan ketika ban motor kehilangan traksi (cengkraman) akibat terhalang lapisan air, kondisi jalan yang tergenang air dapat menimbulkan efek Aquaplaning atau ban yang terasa melayang karena ban terhalang genangan air. Yang cukup fatal bagi pengendara sepeda motor, saat terjadi Aquplaning maka akan kehilangan kontrol kemudi yang berakibat terjadinya kecelakaan karena grip ban berkurang dan ban menjadi licin saat melakukan pengereman ataupun sedikit melakukan manuver. Lalu bagaimana cara kita agar terhindar dari bahaya aquaplaning?. “Yang pertama berkendaralah dengan kecepatan rendah saat terjadi hujan dan banyak genangan air di jalan, lalu kurangi manuver mendadak serta rem mendadak yang dapat mengakibatkan sepeda motor terjatuh, yang terakhir jaga jarak aman kendaraan, ketika hujan tingkat visibilitas atau pandangan kita akan menurun, dengan begitu dapat meminimalisir terjadinya pengereman mendadak ataupun manuver yang dapat membahayakan” ungkap Rudi.
2. Water Hammer
Water hammer terjadi bila air masuk ke ruang bakar dengan kapasitas yang banyak. Air tidak bisa dikompresikan, sehingga berbahaya terhadap komponen mesin yang bekerja. Air berlebih masuk ke dalam ruang bakar, bisa membuat piston pecah minimal, setang piston bengkok. Ini terjadi saat siklus kompresi, piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA). Bila saat siklus kompresi ada air di ruang bakar, piston tertahan air seperti dipalu.
3. Hipotermia Ringan
Hipotermia adalah suatu kondisi tubuh mengalami penurunan suhu yang drastis. Seorang dikatakan Hipotermia bila suhu tubuhnya berada di bawah 35°C. “Pengendara motor yang kehujanan rentan terserang Hipotermia, sebab saat berkendara saat kehujanan mereka mau tak mau harus menggunakan pakaian yang basah dalam waktu yang lama” ungkap Rudi. Gejala Hipotermia yang perlu diketahui oleh seorang pengendara sepeda motor adalah tubuh gemetar, mual, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi dan rasa tidak nyaman. Akan sangat berbahaya jika seorang pengendara sepeda motor mengalami hal tersebut, sehingga bisa menyebabkan kecelakaan.
"Idealnya adalah untuk tidak memaksakan diri berkendara disaat hujan. Jika dirasa hujan terlalu lebat ada baiknya jika berhenti di pinggir jalan untuk berteduh. Selain menjaga badan dalam keadaan hangat, juga sambil mengistirahatkan badan, karena hujan yang turun terlalu lebat akan sangat berbahaya bagi kesehatan. Jarak pandang menjadi terbatas, sehingga membuat pengendara harus lebih berhati-hati. Tunggu sampai hujan sedikit reda, baru bisa lanjutkan perjalanan. Jangan lupa untuk tetap #Cari_aman saat naik motor ya!”. Tutup Rudi.